Sound Riset
Sembari bersibuk ria dengan texture dan segala macam. Saya sempatkan untuk berdiskusi tentang audio bersama Gatot, komposer yg akan mengisi musik dan sound fx. Kami berdiskusi panjang soal bagaimana mengisi musik, mencari sound yg tepat sampai kepada proses penciptaan. Rupanya cukup rumit menghasilkan suara yg imajinatif hingga akhirnya menguatkan cerita dan animasinya.
Kebanyakan sound/musik animasi buatan luar menggunakan orkestrasi komplit. Saya pikir itu sudah standar dari 'pabrik' jika mau hasilnya bagus. Silakan lihat di youtube tentang cara mengisi musik di film animasi, sejak jaman Disney sampai era studio besar modern, 80% memakai piranti orkestra lengkap. Fiuhh....bakalan seru nih. TETAPI, tunggu dulu!
Ada satu statment yg cukup penting dari Gatot. Bahwa sound (dlm arti umum) adalah sangat relatif dan pribadi sifatnya. Bebunyian harus bisa menerjemahkan ide/imaji dan menguatkan suasana sesuai dengan maksud yg diinginkan. Itu artinya, setiap sound tidak harus sama/standar dan bahkan seragam dengan yg sudah ada. Setiap lokasi, etnik di suatu negara pastinya mempunyai karakter tersendiri. Ini yg musti digali dari budaya lokal.
Hoho... mengerti sekarang. Pantas saja efek-efek dan sound yg tersebar di internet, baik free atau berbayar, belum tentu cocok ditambal-sulam dengan konsep film kita. Yup, saatnya mengolah dan mengekplorasi sound yang sesuai dengan kultur dan konsep dari film di Seruling itu sendiri. Next saya akan jelaskan pipeline/metode ekplorasi sound dengan ilustrasi berikut. ~hiza
Jumat, 25 Juni, 2010
Suara cacing...???? emang ada :-p
Jumat, 25 Juni, 2010
saya suka kalimat bahwa etnik di suatu negara pastinya mempunyai karakter tersendiri. indonesia akan menemukan jati diri ke-indonesia-an
Jumat, 25 Juni, 2010
MANTAP!!!!
Sabtu, 26 Juni, 2010
Menghidupkan suasana lingkungan perkampungan di Indonesia kelihatannya bakalan jadi tantangan tersendiri.
Selasa, 29 Juni, 2010
yah seruling project cuma 5 menit.... gw bikin TA pake blender 12 menit tuh... kurang lama filmnya....